Skip to main content
Home
  • Produk
    • CDR Orange
    • CDR Fortos Orange
  • Kesehatan Tulang
    • Pentingnya Mengonsumsi Kalsium untuk Ibu Menyusui
    • Apa itu Osteoporosis? Kenali Penyebab dan Gejalanya
    • 9 Sumber Makanan Tinggi Kalsium untuk Tulang
    • Fungsi Kalsium Bagi Tubuh, Penting Untuk Tulang
    • 7 Tips Tetap Sehat dan Aktif Setelah Kembali WFO
    • 9 Cara Mengatasi Capek Agar Work-Life Balance Terjaga
    • Cara Mengatasi Capek Kerja Agar Kamu Tidak Langsung Resign
    • Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Agar Tetap Fit Selama Puasa
    • Cek Body Age alias Usia Tubuh, Lebih Muda atau Tua?
    • Jangan Dibiarkan Berlarut, Begini Cara Mengatasi Stress Agar Mental Tetap Sehat
    • Kenali Fungsi dan Faktor Penentu Tulang Sehat
    • Mitos dan Fakta Tablet Effervescent Yang Banyak Orang Belum Tahu
    • Mudah Dilakukan! Ini Tips Olahraga Untuk Ibu Hamil Agar Tetap Aktif dan Bugar
    • Nutrisi Yang Direkomendasikan Sebelum Melakukan Pre-Workout
    • Persiapan Jaga Kesehatan Saat Liburan dan Musim Panas
    • Sudah Tidak Ada WFH? Simak Cara Mengatasi Badan Pegal dan Capek Akibat WFO
    • Tips Atasi Gampang Mengantuk dan Lelah Saat Jam Produktif di Kantor
    • Tips Tetap Kuat Olahraga Saat Puasa di Bulan Ramadan
    • Tulang Kembali Kuat saat Ramadan dan Mudik
    • Untuk Tetap Kuat, Apa yang Harus Dilakukan di Usia 30?
    • Usia 30 Bagi Wanita
  • Dapatkan di sini
  • FAQ
  • Hubungi kami
Bayer Cross Logo
  1. Home
  2. Kesehatan Tulang
  3. Pentingnya Mengonsumsi Kalsium untuk Ibu Menyusui

 

Pentingnya Mengonsumsi Kalsium untuk Ibu Menyusui

Bagi seorang ibu, menyusui adalah hal yang indah. Menyusui menguatkan keterikatan batin ibu dan buah hati. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui bisa memengaruhi kesehatan tulang. Massa tulang disebut-sebut akan berkurang 3 hingga 5 persen ketika seorang wanita meyusui. Semakin lama mereka menyusui maka semakin menurun pula massa tulangnya.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Gothenburg, Swedia, juga membuktikan hal tersebut. Para peneliti membandingkan kepadatan tulang 95 wanita pada masa kehamilan terakhir hingga 18 bulan setelah melahirkan, dengan wanita yang belum pernah hamil atau menyusui. Hasilnya, empat bulan pertama setelah melahirkan, kepadatan tulang wanita menurun pada pinggul, lumbar tulang belakang, dan tulang kering. Namun keadaan ini hanya terjadi pada wanita yang menyusui setidaknya selama empat bulan.

Penyebabnya

Penurunan kepadatan tulang pada ibu menyusui terjadi karena bayi yang sedang tumbuh membutuhkan kalsium dalam jumlah yang besar. Kalsium tersebut ia dapatkan dari sang ibu. Bila ibu tak memiliki cukup kalsium, maka kebutuhan kalsium akan diambil dari tulang ibu.

Menurunnya kepadatan tulang juga diperkirakan karena ketika menyusui ibu memproduksi lebih sedikit estrogen. Padahal estrogen merupakan hormon yang membantu menjaga kesehatan tulang. Untungnya, para ahli sependapat bahwa kepadatan tulang yang menurun umumnya bisa kembali normal 6 bulan setelah ibu berhenti menyusui. Namun tetap saja, bila ibu tidak mendapat cukup kalsium, sel-sel tulang sulit untuk terbentuk kembali. Akibatnya, wanita jadi berisiko tinggi terkena osteoporosis, yaitu kondisi di mana tulang keropos sehingga rapuh dan mudah patah.

Kembalikan kesehatan tulang

Jangan sampai kondisi menurunnya kepadatan tulang membuat Anda jeri untuk memberi ASI pada buah hati. Anda tetap bisa menyusui, sambil menjaga tulang tetap sehat. Caranya dengan memastikan Anda mendapat cukup kalsium, sehingga mencegah massa tulang berkurang.

Kebutuhan kalsium pada ibu menyusui tentu lebih besar dibanding wanita dewasa biasa, karena ibu juga harus mencukupi kebutuhan kalsium bayinya. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia, Kementrian Kesehatan tahun 2013, ibu menyusui membutuhkan kalsium 1.200 - 1.300 mg per hari.

Jumlah ini bisa Anda dapatkan dari makanan sehari-hari yang tinggi kalsium, seperti produk susu dan olahannya, sayuran hijau, dan seafood. Untuk meyakinkan bahwa Anda mendapat cukup kalsium ketika menyusui, bila perlu Anda bisa mengonsumi suplemen kalsium.

Jangan lupa juga untuk rutin berolahraga. Terutama olahraga weight bearing, yaitu olahraga yang membuat Anda bergerak melawan gravitasi. Olahraga tersebut dapat merangsang tulang untuk membentuk sel-sel baru. Jadi, tak usah ragu untuk menyusui hanya karena takut tulang menjadi rapuh.

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. https://www.niams.nih.gov/Health_Info/-Bone/Bone_Health/Pregnancy/default.asp

Pilih dan Dapatkan

CDR yang Tepat Untukmu

Penuhi kebutuhan kalsium untuk tulang sehat.

CDR Orange

CDR Orange

Suplementasi Tulang Sehat dengan Rasa Jeruk Segar

Suplementasi Kalsium, Vitamin C, D, B6 rasa jeruk yang membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada orang dewasa, ibu hamil dan menyusui.

Selengkapnya Beli Produk
CDR Fortos Orange

CDR Fortos Orange

Suplementasi Tulang dengan Formula Kalsium dan Vitamin D

Suplementasi Kalsium dan Vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi.

Selengkapnya Beli Produk

Tips dan Informasi

Kesehatan Tulang

Baca lebih lanjut untuk mengetahui cara penuhi kebutuhan tulang sehat!

3 Packshot

9 Makanan Tinggi Kalsium untuk
Tulang - CDR

Untuk menghemat waktumu, dapatkan tulang sehat dan kuat dari CDR secara online.

Selengkapnya
Apa itu Osteoporosis? Kenali Penyebab dan Gejalanya

Apa itu Osteoporosis? Kenali
Penyebab dan Gejalanya

Apa itu osteoporosis? Pelajari penyebab, gejala, cara mengobati, pencegahan dan siapa saja yang beresiko terkena osteoporosis di sini.

Selengkapnya
Kapan Tubuh Kita Memerlukan Suplemen Kalsium?

Kapan Tubuh Kita Memerlukan
Suplemen Kalsium?

Untuk mendapatkan tulang yang sehat sampai tua, Anda harus mendapat cukup kalsium setiap hari sejak dini. Ini tanda tubuh Anda memerlukan suplemen kalsium.

Selengkapnya

Three Packshot

Beli CDR

Untuk menghemat waktumu, dapatkan tulang sehat dan kuat dari CDR secara online.

Beli Sekarang
CDR footer logo
  • Produk
  • Kesehatan Tulang
  • FAQ

Hak Cipta © 2020 PT Bayer Indonesia. Semua hak dilindungi undang-undang kecuali dinyatakan lain. Semua merek dagang dimiliki oleh Bayer, dan afiliasinya, atau dilisensikan untuk penggunaannya.

GUNAKAN SESUAI KETENTUAN.

  • Hubungi kami
  • Sitemap
  • Bayer Global
  • Kebijakan Privasi
  • Ketentuan Penggunaan Website
  • Imprint
  • L.ID.MKT.CC.01.2021.1556